Pengalaman
tersebut saya dapatkan saat melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) pada tahun 2012 di
Desa Anik Dingir ,Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Pada
saat saya masuk ke salah satu dusun yang ada di sana, saya menyaksikan
bagaimana kondisi sekolah, siswa, dan guru yang ada di sana sungguh sangat
memprihatinkan. Sebut saja salah satunya Dusun Pampang tepatnya di SDN 30
Pampang.
SDN
30 Pampang terletak sekitar 8 Km dari
Desa Anik, 24 Km dari pusat kecamatan, dan 86 Km dari pusat kota. Luas bangunan
sekolah 4.400 m2. Jalan menuju sekolah masih berupa tanah kuning dan
medannya berbukit-bukit. Sekolah ini merupakan sekolah mini yang hanya terdiri
dari 3 ruang kelas, dan 1 ruang guru.
Karena keterbatasan ruangan, dalam
proses pembelajarannya sekolah ini menerapkan sistem penggabungan kelas, yaitu kelas I dan II, III dan IV,
V dan VI. Guru yang mengajar di sana berjumlah 6
orang, 4 orang yang sudah PNS, dan 2 orang masih sebagai guru tidak tetap. Pada umumnya guru-guru di SD ini memiliki
latar belakang pendidikan sebagai guru Agama,
tidak ada yang sebagai guru umum.
Adapun jumlah murid yang belajar di SD ini dari kelas I sampai VI adalah
sebanyak 32 orang .
Berdasarkan
gambaran keadaan yang seperti itu sudah dapat kita bayangkan bagaimana proses
belajar mengajar yang terjadi disana. Tentu jika kita bandingkan dengan yang
ada di kota akan sangan jauh sekali kesenjangannya. Ini hanya salah satu contoh
yang saya lihat langsung. Tentunya di daerah lain masih banyak lagi hal-hal
seperti ini. Untuk itu kepada pemerintah diharapkan keseriusannya dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan secara merata dalam rangka memajukan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar